Breaking News

Tokoh Masyarakat Kota Baharu Kembali Ajukan Infrastruktur Jalan Ke Pemda Aceh Singkil Serasa Hidup Di Jaman Penjajahan

 
Aceh Singkil | 18 Maret 2024

Masyarakat Kota Baharu minta Pemda Aceh Singkil lanjutkan pembangunan infrastruktur jalan via HGU PT Nafasindo lintas trans 26 menuju kota Baharu tepatnya ke arah desa Butar dan layanan perawatan kesehatan yang maksimal untuk masyarakat karena tidak memiliki RSUD

Salah satu perwakilan dari masyarakat kota Baharu ( Ustad Hambali Syah Sinaga ) saat di mintai keterangan terkait kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat Kota Baharu mengatakan kepada kami team media jejak kasus group senin18 Maret 2024.lanjut Hambali Syah Sinaga 
   
Saat bertamu dengan Pj Bupati Azmi di ruangan kerjanya Senin 18 Maret 2024
dan menyampaikan proposal perihal permohonan infrastruktur jalan lintas trans 26 menuju kota Baharu dan Layanan perawatan kesehatan masyarakat. Tidak adanya RSUD.sangat menyulitkan masyarakat.

Kami meminta kepada bapak Pj Bupati Aceh Singkil agar segera melanjutkan pembangunan aspal di usia kecamatan kota Baharu yang ke (23) dua puluh tiga tahun untuk melanjutkan pengaspalan yang telah terhenti dari tahun 2021/2022/2023 agar bisa dilanjutkan kembali. Akses jalan utama sudah rusak parah yang menghubungkan ke kota dan wilayah lainnya

Dan pelayanan kesehatan Puskesmas di usia 23 tahun baru empat jam pelayanan perawatan kesehatan untuk masyarakat umum dari pukul 9/10/11/12. 

Sementara kalau kita perhitungkan kalau kita membawa pasien gawat darurat dari Puskesmas Kota Baharu menuju Puskesmas Kecamatan Singkohor dengan perjalanan memakan waktu 13 kilometer dengan jalan lintas yang sangat rusak bagaimana dengan nasip pasien yang kita bawa

Kononnya lagi bila pasien kita bawa ke rumah sakit Umum Klasir dengan jarak tempuh 40 kilometer yang sangat lebih jauh lagi dari kota baharu menuju rumah sakit umum sangat membahayakan nyawa pasien.

Coba kita bayangkan dengan jarak tempuh sedemikian apakah memungkinkan kalau pasien harus kita rujuk ke rumah sakit tersebut

Alangkah baiknya lagi bila Puskesmas Kota Baharu dari perawatan empat jam menjadi rawat inap 24 jam guna masyarakat bisa terselamatkan 

Mengingat terjadinya pengaspalan di tahun 2020 yang lalu kami dari masyarakat kota Baharu harus melakukan aksi demo di tahun 2018 yang lalu dan kami tidak menginginkan hal serupa terjadi kembali 

Kami masyarakat kota Baharu Kabupaten Aceh Singkil tidak meminta lebih selain dua hal. 

Menurut kami dua hal tersebut kami sangat membutuhkan nya oleh karena itu kami masyarakat kota Baharu meminta sepenuhnya agar keluh kesah kami sebagai Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia merasa telah ikut merdeka

Namun bila dua hal tersebut belum terpenuhi kami sebagai masyarakat kecamatan kota Baharu belum merasakan seperti apa yang di katakan kemerdekaan tersebut. Kami masih merasa hidup di dalam masa penjajahan 

Perlu kami sampaikan bawa kami dari kecamatan kota Baharu kabupaten Aceh Singkil juga bagian dari warga negara kesatuan Republik Indonesia.tutupnya Ustad Hambali Syah Sinaga

(Rayali lingga www.jejakkasusgroup.co.id)
© Copyright 2022 - KABARHARIANIINDONESIA.COM