Lagi lagi puskesmas Talu jadi sorotan publik....
Kabarharianindonesia com
Beredar chat tidak mengenakan terhadap profesi wartawan di grub whapshapp puskesmas Talu diduga berasal dari chattingan perawat dan karyawan yang merendahkan profesi seorang jurnalis, Rabu 03 Juli 2024.
Berawal ketika seorang wartawan yang sedang memfoto gedung puskesmas talu, kemudian direkam dan disebar oleh salah seorang oknum perawat digrub wanya, kemudian secara spontan dikomentari oleh oknum perawat lainnya yang menghina profesi seorang wartawan.
Setelah video dikirim maka hebohlah grub wa tersebut dengan berbagai komentar salah satunya berbunyi "Urang Tgm juo nampak e ko ndok ka, kemudian dijawab oleh yang menyebarkan vidio "iyo", kemudian dikomentari lagi oleh perawat lain "Biaalah mancari makan e ra da, asa jan masuak jolah e ka psksm, toh tensi lihia r (mengirim emoji menertawakan)".
Memang belakangan ini puskesmas Talu sempat viral dari pemberitaan terkait masalah pasien yang diminta mengepel lantai akibat muntah anaknya, namun kasus selesai begitu saja karena masih hangat-hangatnya.
Via Telpon Wa media mencoba menghubungi Kepala Puskesmas (Kapus) Talu, terkait chattingan perawat atau karyawannya itu, namun sampai berita ini ditayangkan Kapus tidak bisa dihubungi.
Saat dikonfirmasi terhadap wartawan yang direndahkan oknum perawat puskesmas talu tersebut, menyatakan tidak terima atas penghinaan tersebut, dan akan melaporkan chattingan tersebut karena telah melanggar Undang-Undang ITE Nomor 1 Tahun 2024 Pasal 27A dan 27B tentang Pencemaran Nama Baik.
DPC Aliansi Indonesia Tim penelitian aset negara, angkat bicara terhadap pencemeran nama baik yang merendahkan profesi wartawan tersebut"ini tidak bisa di biarkan lagi masak seorang terpelajar berbicara seperti itu,dan yang lebih gawat melecehkan propesi wartawan dan sampai pula seperti pengacaman.hal ini dapat di buktikan dalam wa group puskesmas talu.kita harus bertindak dan ini adalah pelecehan seorang jurnalis" paparannya seorang aktivis dari lembaga Aliansi Indonesia tanjung....
Penulis: tim
Editor: www kabarharianindonesia com
Social Header